Pertarungan pemilihan presiden AS semakin ketat saja. Debat calon wakil presiden AS Joe Biden dan Paul Ryan kemarin berlangsung panas. Debat dibuka dengan argumen tentang keamanan nasional, kebijakan ekonomi, pajak dan asuransi kesehatan.
Di awal debat Biden membela kebijakan pemerintahan Obama dalam menangani serangan di konsulat Benghazi, sebagai reaksi atas video anti Islam yang dibuat di AS. Dalam debat yang diadakan di Centre College, Louisville, Biden mengecam kubu Romney dengan mengatakan keputusan kandidat presiden dari Partai Republik itu untuk mengadakan konferensi pers saat serangan terjadi bukan menunjukkan tindakan kepemimpinan seorang presiden.
Sementara itu Ryan mengatakan pemerintah Obama telah mengabaikan permintaan untuk pengetatan dalam penjagaan keamanan. Menurutnya, Al-Qaeda dan afiliasinya semakin kuat di kawasan Afrika Utara.
Biden pun membalas. Ia menyebut kritik Ryan atas tindakan pemerintah sebagai "omong kosong."
Biden kemudian menyerang komentar Romney bahwa 47% warga Amerika yang tidak membayar pajak pendapatan harus bertanggungjawab atas diri mereka sendiri.
Ia mengingatkan rakyat Amerika bahwa Romney telah menentang tindakan pemerintah untuk menyelamatkan pabrik-pabrik otomotif AS.
"Saya belum pernah bertemu dua lelaki lain yang lebih tidak bersahabat pada Amerika," kata Biden menyindir Romney dan Ryan.
Dalam debat yang dimoderatori Martha Raddatz, koresponden senior politik luar negeri ABC News ini, Ryan kemudian menyampaikan sifat dermawan Romney. Dia menyebut jawaban-jawaban Biden dalam debat sebagai pernyataan blunder' yang justru memojokan dirinya sendiri dan pasangannya, Barack Obama.
Sebelumnya, pada Rabu lalu, Obama mengatakan ia 'terlalu sopan' pada lawannya, Mitt Romney. Kubu Obama menuduh Romney, seorang konglomerat dan mantan gubernur Masaschusetts, mengalihkan posisi kebijakannya untuk memikat pemilih dan berdusta dalam debat yang berlangsung di Denver, Colorado.
Demokrat berharap mengubah situasi setelah Presiden Barack Obama dinilai tidak tampil cemerlang dalam debat pekan lalu.[rmol/hta]
KOMENTAR ANDA