MBC. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik menuduh Marwan Batubara dan seluruh penandatangan Petisi Blok Mahakam tidak mengerti masalah. Marwan dan seluruh penandatanganan Petisi Blok Mahakam dianggap memaksakan kehendak dengan meminta pemerintah memberikan hak kelola Blok Mahakam kepada Pertamina. Padahal, di mata Jero, Pertamina dianggap tidak mampu mengelola blok ini.
Namun, hal itu dibantah oleh Marwan Batubara. Direktur Eksekutif Indonesia Resources Studies (Irres) mengatakan sebenarnya Pertamina mampu menjadi operator Blok Mahakam. Hal ini didasarkan pada fakta BUMN plat merah itu berhasil mengelola Blok Offshore North West Java (ONJW) dan Blok West Madura Offshore (WMO). Padahal, kesulitan di dua blok itu lebih berat ketimbang Blok Mahakam.
"Dengan begitu, kami sangat yakin Pertamina mampu menjadi operator Blok Mahakam," kata Marwan Batubara dalam keterangannya kepada Rakyat Merdeka Online, Jumat (12/10).
Sekalipun, nantinya Pertamina menyatakan tidak siap, maka seluruh petitor Blok Mahakam akan meminta Pertamina ditunjuk sebagai operator.
"Penunjukan Pertamina sebagai operator adalah konstitusionil. Ini akan lebih membawa manfaat, menjamin ketahanan energi dan mendorong kemandirian bangsa," tegas Marwan.
Menteri Jero, sambung Marwan, kalaupun Pertamina tidak mampu, harusnya dibantu agar mampu. Teknologi itu bisa dibeli, tenaga ahli bisa disewa dan dana bisa dipinjam. Asalkan, Pertamina dikelola dengan manajemen profesional dan bebas intervensi. [rmol/hta]
KOMENTAR ANDA