Lagi, tenaga kerja wanita (TKW) meninggal di Malaysia. Kali ini menimpa Purwati (44), TKW asal Kota Blitar, Jawa Timur. Ia meninggal dunia saat bekerja di rumah majikannya yang berprofesi sebagai dokter di Malaysia.
"Kami dikabari keluarga dari majikan kakak saya, yang menyatakan bahwa ia meninggal dunia karena penyumbatan pembuluh darah," kata Yaumi, adik korban kepada wartawan di rumahnya di Kelurahan Kauman, Kecamatan Kepanjen Kidul, Kota Blitar, Jumat (12/10).
Ia mengatakan, kabar kematian kakaknya diterima keluarga pada Rabu (10/10). Yaumi maupun keluarganya yang lain mengaku sempat terkejut mendengar kabar tersebut karena merasa kakaknya tidak pernah mempunyai riwayat penyakit serius, termasuk penyumbatan pembuluh darah.
Pihaknya meminta agar petugas mengusut tuntas kasus kasus ini. Keluarga masih belum yakin jika Purwati meninggal dunia karena sakit tersebut. Selama ini, ketika menghubungi pihak keluarga, Purwati selalu mengabarkan jika kondisinya sehat.
Selain itu, pihaknya juga meminta agar perusahaan jasa tenaga kerja Indonesia (PJTKI) ikut bertanggung jawab. Saudaranya itu berangkat secara resmi lewat PJTKI bernama PT Duta Wibawa Mandala di Surabaya. Seluruh berkas dan surat masih dimiliki keluarga, sehingga keluarga menuntut agar hak-haknya dikembalikan.
Jenazah Purwati tiba di rumah duka pada Jumat ini. Keluarga sudah berkumpul di rumah duka guna menyambut jenazahnya, setelah diterbangkan dari Malaysia.
Sejumlah keluarga terlihat masih berduka dengan kedatangan jenazah. Bahkan, putri korban, Yuni Nariswari (21) juga terlihat sangat terguncang. Ia tidak menyangka ibunya yang berangkat bekerja menjadi TKW di rumah seorang dokter di Malaysia sejak 2007 lalu, pulang dalam kondisi meninggal dunia.
Yuni nyaris pingsan saat jenazah ibundanya tiba. Ia segera dibawa keluarga untuk dipindahkan ke tempat lain yang lebih tenang.
Sejumlah keluarga lainnya segera mempersiapkan rencana pemakaman. Mereka menggelar shalat jenazah di rumah duka yang dipimpin tokoh agama setempat. Setelah itu, keluarga langsung membawa jenazah ke pemakaman, yang tidak jauh dari rumah mereka.
Yuni kini bingung. Ayahnya, Sunari (55) sudah lama meninggal dunia. Ia selama ini tinggal dengan saudara ibunya. Dengan meninggalnya ibundanya, ia kini menjadi yatim piatu.
Sementara itu, Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Kota Blitar, M Sidik sampai saat ini belum bisa dikonfirmasi. Telepon selulernya tidak diangkat saat dihubungi. [ant/hta]
KOMENTAR ANDA