Terduga teroris Sofyan yang ditangkap Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 pada Senin (8/10) malam dikenal sebagai sosok pria tertutup dan jarang bergaul dengan warga sekitar.
"Sofyan memang jarang bergaul dengan warga sekitar. Dia juga hanya pulang ke rumah dua bulan sekali," kata tetangga sofyan, yang juga masih kerabat istri Sofyan, Iyus, di Depok, Selasa (9/10).
Yus juga merasa kaget dengan adanya penggerebekan tersebut. Karena walaupun Sofyan tertutup, tapi tak ada tingkah lakunya selama ini yang mencurigakan . "Tak ada yang dicurigai apalagi perilakunya selama baik-baik saja. Jadi kaget kalau ada penangkapan terhadap dirinya," ujarnya.
Detasemen Khusus Antiteror 88 terduga Teroris Sofyan ditangkap usai Salat Maghrib di kediamannya Jalan Dukuh, RT 04/03 Kampung Pulo Mangga, Kelurahan Grogol, Kecamatan Limo Kota Depok. Sofyan dan istrinya Suryati seorang anak perempuan berusia enam tahun bernama Najwa.
"Dia sudah dua tahun tinggal disini," jelasnya.
Tetangga Sofyan lainnya, Darmanto mengatakan selama tinggal disini Sofyan jarang kedatangan tamu dan tak pernah diketahui profesinya sebagai apa.
Sedangkan istrinya Sofyan, Sur membantu suaminya dengan berjualan barang-barang kelontong. "Ketika ada penangkapan atas suaminya, Sur terlihat sangat syok, mungkin karena kaget tak menyangka suaminya ditangkap," ujarnya.
Sebelumnya Tim Densus 88 menggerebek teroris di Perumahan Taman Anyelir 2, Kelurahan Kalimulya, Kecamatan Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat pada Rabu (5/9) . "Kami mengamankan seorang terduga teroris (Firman) terkait Solo," kata Wakapolda Brigjen Pol Suhardi Alius ketika itu.
Kemudian pada Sabtu (8/9) bom meledak di sebuah rumah di Jalan Nusantara, RT 04 RW 13 Beji, Depok, Jawa Barat. [ant/hta]
KOMENTAR ANDA