Kendati dua badai penyebab mundurnya musim penghujan di Selatan Jawa Tengah sudah menghilang, kini muncul dua badai baru yang membuat musim hujan kembali mundur dari prakiraan sebelumnya.
Dua badai baru ini adalah Badai Gaemi di Laut China Selatan dan Badai Maliksi di Samudera Pasifik Timur Laut Filipina.
"Badai Selawat dan Efinar menyebabkan musim hujan mundur dari dasarian (10 hari-red) kedua September ke dasarian pertama Oktober. Karena ada badai Gaemi dan Maliksi kemungkinan awal musim penghujan kembali mundur ke dasarian kedua atau ketiga Oktober," kata Analis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pos Pengamatan Cilacap, Teguh Wardoyo, Senin (8/10).
Awan hujan yang sebelumnya sudah terkumpul bersamaan dengan berakhirnya badai Efinar dan Selawat kembali tersapu oleh angin kencang menuju pusat badai baru.
Berbeda dengan wilayah Selatan Jawa Tengah yang merupakan selatan ekuator, wilayah yang berada di utara ekuator seperti Sulawesi bagian utara dan Sumatera bagian utara saat ini justru masih kerap turun hujan.
"Kalaupun ada hujan sifatnya hujan lokal, dan cenderung tidak besar. Hujan belum merata,” jelasnya.
Diprediksi musim hujan akan kembali mundur dari perkiraan sebelumnya, yakni dasarian pertama Oktober ke dasarian kedua atau ketiga Oktober. Masa keaktifan badai Gaemi dan Maliksi berkisar antara tiga hingga tujuh hari. "Masih dalam pengamatan apakah mundur kembali,” ujar Teguh. [rmol]
KOMENTAR ANDA