Ratusan hektar lahan sawah di beberapa desa di Kabupaten Lebong, Bengkulu terancam gagal panen setelah diserang hama tikus.
"Para petani terancam gagal panen karena tanaman padi mereka ludes diserang hama tikus," kata seorang petani Lebong Hermawan, Senin.
Ia menyatakan resah karena tanaman padi mereka umur satu hingga dua bulan diserang setiap malam.
Menurut dia petani sudah berupaya mengatasinya dengan cara tradsinonal yaitu berburu dan melakukan pengasapan, namun tetap saja tidak berhasil.
"Areal sawah yang habis diserang tikus itu sebagian besar dekat dengan kawasan hutan belukar, serangan itu pernah terjadi dua tahun silam, namun pada musim tanam 2012 kembali menyerang," ujarnya.
Pada wilayah persawahan Taba Atas belum seberapa bila dibandingkan dengan sawah petani di areal Desa Lemau dan sekitarnya.
"Kami baru saja pulang dari Desa Lemau lihat keluarga, areal sawah warga daerah itu sebagian besar rusak total," ujarnya.
Ia menyimpulkan serangan hama tikus itu hampir merata namun paling parah terjadi di areal persawahan dalam Kecamatan Uram Jaya.
Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan Kabupaten Lebong Rudi Panca Warman mengatakan, pihaknya tengah mengevaluasi kerusakan lahan sawah akibat serangan hama tikus tersebut.
Sebelumnya para petani disarankan membuat kelompok tani agar pemerintah mudah membantu dengan berbagai cara.
Terutama mengambil dana dari pusat baik untuk pemberian pupuk, racun hama dan bantuan gagal panen akibat kemarau atau rusak diserang hama.
Bila petani berdiri secara perorangan sangat repot dan proses bantuannya memakan waktu karena harus melalui pendataan dan adminstrasi yang rumit. [ant/hta]
KOMENTAR ANDA