post image
KOMENTAR
Komandan Batalyon Infantri 744/Satya Yudha Bhakti (SYB) Lektol Infanteri Andre Saputro menegaskan prajurit TNI yang bertugas di tapal batas RI-Timor Leste, siap mengamankan keutuhan NKRI dari segala kemungkinan ancaman yang bakal terjadi.

Letkol Andre menegaskan komitmen TNI tersebut ketika ditanya soal kesiapan prajurit TNI di perbatasan RI-Timor Leste, usai menjadi inspektur upacara pada peringatan HUT ke-67 TNI di Lapangan Umum Atambua, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, Jumat.

Menurut dia, usia TNI yang ke-67 ini, sudah dianggap mampu menjalankan semua tugas mulia dari negara dan seluruh masyarakat Indonesia, untuk menjaga segala kemungkinan terkait dengan kecenderungan perkembangan lingkungan strategis global, regional dan nasional.

Ada delapan kelompok ancaman kemanan yang bersifat faktual yang patut diwaspadai saat ini, yakni gangguan keamanan di Selat Malaka, terorisme, separatisme, pelanggaran wilayah perbatasan dan pulau-pulai terdepan, bencana alam, kegiatan-kegiatan ilegal, konflik horizontal serta kelangkaan energi.

Dalam konteks batas negara antara RI-Timor Leste, lanjut dia, jajaran TNI juga mengawal tiga aspek fundamental dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, yaitu menegakan kedaualatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia.

Selain itu, membangun mekanisme kerja dan hubungan antarkemasyarakatan dan kelembagaan dalam rangka menegakkan kedaulatan dan memepertahankan keutuhan wilayah NKRI, dengan senantiasa meningkatkan kualitas diri, kemampuan dan kekuatan.

"Kemanunggalan TNI dengan masyarakat juga menjadi kunci utama keberhasilan pelaksanaan tugas menjaga keutuhan NKRI di tapal batas negara," kata Andre.

Sementara itu, Komandan Satuan Tugas Pengaman Perbatasan (Dansatgas Pamtas) RI-Timor Leste yang juga Danyonif 312/Kala Hitam Siliwangi Mayor Inf FX Hengky Setiawan mengatakan prajurit TNI-AD dari Yonif 312/Kala Hitam Siliwangi selalu membangun kerja sama dengan rakyat di tapal batas untuk meningkatkan kemanunggalan TNI-Rakyat dalam semboyan "neon ida laran ida" atau sehati sejiwa bersama rakyat.

Ia menegaskan upaya untuk tetap mempertahankan keutuhan wilayah NKRI tidak hanya menjadi tugasnya TNI semata, tetapi juga oleh rakyat yang berada di wilayah tapal batas.

"Karena itu, manunggal TNI-Rakyat adalah harga mati yang tidak bisa ditawar-tawar. Tanpa rakyat, TNI tidak akan bisa berbuat apa-apa," ujarnya. [ant/hta]


















Komunitas More Parenting Bekerja Sama Dengan Yayasan Pendidikan Dhinukum Zoltan Gelar Seminar Parenting

Sebelumnya

Sahabat Rakyat: Semangat Hijrah Kebersamaan Menggapai Keberhasilan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Komunitas