Dinas Pendidikan Provinsi bengkulu memusnahkan 5.691 lembar blanko ijasah untuk lulusan sekolah dasar hingga sekolah menengah atas dan sederajat tahun 2011-2012.
"Kami memusnahkan lembar blanko ijazah yang rusak maupun yang tidak terpakai lagi, " kata Ketua Panitia Ujian Nasional (UN) Provinsi Bengkulu, Budiyanta, di Bengkulu, Jumat.
Pranata Humas Dinas Pendidikan Provinsi Bengkulu itu menjelaskan, ribuan blanko ijazah yang dimusnahkan terdiri atas 2.084 lembar dalam keadaan rusak dan 3.607 lembar tidak terpakai karena tidak digunakan sama sekali.
"Blanko ijazah yang paling banyak rusak adalah untuk lulusan SD yakni mencapai 1.087 lembar,meningkat tajam dari 2011 yang hanya sebanyak 500 lembar. Sedangkan yang tidak terpakai tidak ada tersisa sama sekali," katanya.
Blanko ijazah untuk lulusan SD banyak yang rusak karena kesalahan penulisan data pribadi murid dan nilai hasil UN.
Ia menjelaskan, nanyak data seperti nama, tempat tanggal lahir dan nama orangtua yang diketahui salah setelah ijazah dibagikan ke murid.
Kesalahan penulisan terjadi karena para petugas kurang teliti membaca petunjuk pelaksanaan pengisian blanko ijazah yang telah dibuat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
"Selain itu, blanko ijazah yang rusak juga banyak terjadi untuk lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yakni sebanyak 740 lembar," katanya.
Pemusnahan ribuan lembar blanko rusak dan tidak terpakai dilakukan dengan cara dibakar dalam dua tong besi di halaman belakang kompleks perkantoran Dinas Pendidikan Provinsi Bengkulu.
Pembakaran blanko ijazah dilakukan lima panitia dari Disdik Provinsi Bengkulu disaksikan petugas dari Kepolisian Daerah Bengkulu dan Kantor Kementerian Agama Provinsi Bengkulu.
Berdasarkan data Dinas Pendidikan Provinsi Bengkulu, UN yang berlangsung beberapa waktu lalu diikuti 35.678 siswa SD, 29.260 siswa SMP dan 20.404 siswa SMA sederajat. [ant/hta]
KOMENTAR ANDA