Baru empat hari (Senin, 1/10), kenaikan tarif sebesar Rp 2.000, namun pengguna telah dirugikan dengan anjloknya KRL Commuter Line di stasion Cilebut dan Bogor pagi tadi (Kamis, 4/10).
"Seharusnya, kejadian semacam
ini dapat dihindari," ujar anggota Komisi V DPR Arwani Thomafi siang ini.
Kejadian ini pula membuktikan, kenaikan tarif Commuter Line tidak berbanding lurus dengan peningkatan pelayanan.
"Oleh karenanya, kenaikan tarif Commuter Line harus dibatalkan," tegasnya.
Terkait anjloknya kereta tersebut, pihaknya mendesak manajemen PT Kereta Api Indonesia (KAI) melakukan penyelidikan secara komprehensif.
"Apakah disebabkan faktor human error atau faktor kesengajaan dari pihak yang tidak bertanggungjawab," desaknya.
Tapi apa pun penyebabnya, kata Arwani lagi, anjloknya Commuter Line pagi tadi jelas sangat menganggu dan merugikan para pengguna Commuter Line "Apalagi, proses evakuasi membutuhkan waktu yang tidak sebentar sekitar delapan jam," tandasnya. [rmol/hta]
KOMENTAR ANDA