Purnawirawan TNI yang akan bertarung pada pemilihan presiden pada 2014 mendatang harus didukung partai politik. Karena kecil kemungkinan calon independen diberi peluang untuk meramaikan bursa.
Pengamat politik Gun Gun Heryanto menilai, bila ukuran kedekatan dengan partai politik, ada empat purnawirawan jenderal yang diprediksi bakal maju di 2014. Yaitu, tiga mantan Panglima TNI, Jenderal (purn) Wiranto, Jenderal (purn) Endriatono Sutarto dan Marsekal (purn) Djoko Suyanto. Dan satu lagi, mantan Pangkostrad Letjen (purn) Prabowo Subianto.
"Djoko Suyanto akan dipertimbangkan oleh Demokrat, Endriartono Nasdem, Prabowo Gerindra, Wiranto dari Parai Hanura. (Mereka akan) menjadi RI 1 atau RI 2 dari partai masing-masing," ungkap Gun Gun kepada Rakyat Merdeka Online (Kamis, 4/10).
Djoko Suyanto memang bukan anggota Partai Demokrat. Tapi, menurut Gun Gun, kedekatan pendiri Demokrat SBY dengan Djoko Suyanto sudah terbangun lama.
Meski begitu, kedekatan dengan Presiden RI itu tidak cukup menjadi modal bagi Djoko Suyanto untuk mengantarkannya didiorong partai penguasa itu menjadi calon presiden. Makanya, Menko Polhukam itu kemungkinan akan didorong untuk jadi cawapres.
"Karena popularitas dan elektabilitasnya tidak memadai, meski masih ada waktu. Berbeda dengan Prabowo. Sementara Endriartono di-back-up Nasdem. Hampir semua media di jejaring Nasdem bisa meningkatkan popularitas dia," sambung Gun Gun.
Terlepas dari partai, masih kata Gun Gun, pilpres itu bicara figur. Yaitu, seberapa kuat dan intens para jenderal itu melakukan political marketing atau penetrasi ke suara-suara tradisional. Jadi bukan hanya mengandalkan basis dukungan konvensional dari kalangan militer.
"Seperti yang dilakukan Prabowo mendekati pedagang, nelayan, petani. Ini contoh penetrasi dan itu sudah dilakukan sejak 2009," ungkap Gun Gun.
Selain partai dan figur, apakah para jenderal itu memiliki track record yang baik dan memadai pada masa aktif di militer dan juga setelah menjadi bagian dari kelompok profesional, yaitu setelah pensiun.
"Juga termasuk seberapa besar beban sejarah yang melekat kepada dia yang bisa jadi penghalang. Misalnya Prabowo terkait isu HAM. Jelang pertarungan itu bisa kembali diangkat. Begitu juga dengan militer lainnya," beber Gun Gun.
Para jenderal yang akan maju di 2014 diyakini akan ditracking beban sejarahnya. Dan itu, tambah Gun Gun, akan menentukan tingkat keterpilihannya. [rmol/hta]
KOMENTAR ANDA