Anggota Komisi V DPR RI meminta Direktur Utama PT. ASDP Danang S. Baskoro dicopot dari jabatannya lantaran tak mau bertanggungjawab atas tabrakan KM. Bahuga Jaya dengan kapal tanker Norgas Chantika milik Singapura pekan lalu.
"Kesalahan dia (Danang) adalah tidak siap bertanggung jawab, apalagi dia katakan bahwa itu bukan tanggung jawab ASDP. Bagaimana mungkin, begitu ada orang celaka itu penanggung jawabnya tidak boleh seenaknya," ujar anggota Komisi V DPR RI, Riswan Tony D.K usai rapat di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (3/10).
Riswan menilai, sebagai dirut Danang harus mengetahui seluk beluk perusahaan dan permasalahan yang dihadapi di lapangan.
"Saya rasa dia tidak menguasai materi atau lapangan. Masa seorang dirut tidak mengerti masalah angkutan di laut," terangnya.
Riswan yang berasal dari Lampung, mengaku tahu mengenai buruknya sistem pendataan penumpang kapal ferri yang beroperasi di Merak-Bakaueni.
"Saya setiap saat lewat Lampung. Dari tol pembayaran saja sudah ada pengurangan jumlah penumpang. Biasanya supirnya tidak bayar, lalu kadang-kadang ada orang 5 bayarnya 4 orang. Belum lagi kegiatan-kegiatan di kapal ada orang jual jamu, tukang pijit dan keluarga kru kapal. Jadi sangat crowded," paparnya.
Politisi partai Golkar ini menilai pendataan penumpang di kapal terjadi bukan karena pembiaran oleh ASDP tapi salah pada sistemnya.
"Bukan pembiaran, tapi sistemnya harus diperbaiki dan diperketat. Mustinya sistemnya gampang dirubah yang penting konsisten saja. Tidak ada tiket tidak boleh naik. Lalu kru kapal juga harus jelas terdaftar, seperti kru yang bertugas di restorasi," demikian Riswan.[rmol/hta]
KOMENTAR ANDA