Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan melakukan lawatan ke Inggris pada 31 Oktober hingga 2 November 2012 mendatang.
"Undangan langsung dari Inggris," jelas Jurubicara Presiden, Julian Aldrin Pasha, di Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta (Rabu, 3/10).
Diberitakan sebelumnya, Ed McWilliams, dari The West Papua Advocacy Team (WPAT), membuat sayembara. Bagi warga Inggris yang berhasil menangkap SBY, akan diberi hadiah 80.000 dolar Amerika atau sekitar 790 juta.
"Itu (sayembara) terlalu berlebihan," ungkap Julian.
Atas sayembara itu, pihak Istana sudah dapat jaminan Metropolitan Police, lembaga yang paling berwenang dalam otoritas keamanan di Inggris Raya.
"Bahwa mereka menjamin sepenuhnya keamanan Presiden. Berdasarkan kekebalan diplomatic, seorang kepala negara tidak mungkin ada penangkapan ataupun penuntutan dan sebagainya," tandas Julian.
Alasan warga Inggris perlu menangkap SBY, kata Williams dalam keterangannya di situs radio New Zealand, adalah karena aparat pemerintah Indonesia telah membunuh lebih dari 500 ribu orang Papua selama menduduki wilayah Papua Barat. "Anda tahu poin utama adalah bahwa militer Indonesia TNI, telah beroperasi sangat brutal di Papua Barat," kata Williams. [rmol/hta]
KOMENTAR ANDA