MBC. Ribuan bangkai berbagai jenis ikan ditemukan di sepanjang Teluk Penyu, Pantai Kemiren hingga Menganti Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Diduga ikan-ikan ini mati karena lepas dari jaring yang tidak kuat menahan beban berton-ton ikan yang terperangkap jaring.
Sebagian besar bangkai ikan diketahui berjenis jahan. Sebagian kecil lainnya berupa belanak dan udang kecil yang terdampar di pasir pantai.
"Saya melihat sejak Senin lalu, tapi saya kira limbah plastik. Kemarin ternyata malah tambah banyak," kata Ismail, Nelayan di TPI Menganti, Kesugihan (Rabu, 3/10).
Ismail menduga ikan jenis jahan dan belanak yang mati ini disebabkan jaring nelayan yang jebol karena tidak kuat mengangkat hasil tangkapan yang terlalu banyak. Akhir-akhir ini, nelayan Cilacap memang tengah panen raya ikan jahan yang bermunculan di sepanjang pantai Cilacap.
Jumlah ikan yang mati menurut Ismail mencapai puluhan ton. Kendati demikian, tidak ada satu pun nelayan atau warga yang mengambilnya. Pasalnya, ikan yang mengambang itu sudah membusuk.
Bahkan keberadaan bangkai Cilacap ini sudah mulai mencemari perairan pantai. Bau busuk terhirup hingga radius 400 meter dari garis pantai.
"Tapi sebagai nelayan, bau busuk semacam ini tidak terlalu mengganggu. Sebab kami sudah terbiasa sehari-hari dengan ikan busuk di laut dan TPI," ujarnya.
Ikan jahan dijual dengan harga antara Rp 11 ribu hingga Rp 13 ribu. Rp 11 ribu jika dijual di pelelangan ikan atau tengkulak besar, dan Rp 13 ribu jika dijual langsung ke pedagang ikan pasar atau pedagang keliling. [rmol/hta]
KOMENTAR ANDA