Ternyata tidak semua buruh ikut dalam unjuk rasa hari ini.
Serikat Pekerja Nasional Cabang Kabupaten Sukabumi mengimbau buruh, khususnya anggota SPN, untuk tidak ikut berunjuk rasa pada aksi mogok buruh nasional saat ini.
"Sesuai intruksi dari DPP SPN, agar pekerja maupun buruh yang tergabung dalam SPN tidak ikut aksi mogok nasional dan lebih baik bekerja seperti biasa," kata Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) SPN Kabupaten Sukabumi, Hera Inskandar, sesaat lalu (Rabu, 3/10).
Menurut Hera, khususnya untuk SPN akan melakukan aksi nasional pada November. Namun jika ada anggota SPN yang ingin ikut aksi mogok buruh nasional, tetap dipersilahkan tapi tidak membawa atribut SPN.
Lebih lanjut, unjuk rasa dan mogok kerja merupakan hak bagi seluruh buruh untuk memperjuangkan haknya agar lebih baik.
"Kami membebaskan seluruh anggota kami mau ikut atau pada aksi tersebut, tetapi yang pasti jangan membawa atribut SPN. Dan kami pun sudah mengimbau kepada seluruh anggota SPN lebih baik tidak ikut aksi mogok nasional tersebut," tambahnya.
Dikatakannya, aksi mogok nasional yang dilakukan pada hari ini Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) untuk aksi "Hapuskan Outsourcing dan Tolak Upah Murah" atau HOSTUM sebagai bentuk merajalelanya dan tidak bisa dihapuskannya outsorcing.
Selain itu, aksi ini menurut informasi dari pusat sebagai bentuk kegagalan atas disahkan undang-udang Badan Pelaksana Jaminan Sosial (BPJS) dengan dikenakannya pembebanannya biaya jaminan kesehatan dua persen kepada buruh yang selama ini gratis dan dibebankan kepada pengusaha.
"Kami tetap mendukung aksi turun ke jalan ini dengan tujuan untuk mensejahterakan buruh, tetapi tanpa tipu dengan penyadaran," kata Hera.
Sementara, Koalisi Buruh Sukabumi (KBS) menurut rencana akan melakukan aksi mogok pada siang ini, sebagian anggota BPS tengah bersiap-siap dan menentukan pusat lokasi aksi. [ant/hta]
KOMENTAR ANDA