Aktivis Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) menerima teror, ancaman, aksi brutal, bahkan sebelumnya ada yang diculik setelah mengkritisi dugaan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) yang dilakukan Walikota Probolinggo Buchari.
Presiden Lira Jusuf Rizal di Jakarta (Selasa, 2/10), menyesalkan sikap Buchari, yang juga kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu.
"Kami meminta kepada Ibu Megawati Sukarnoputri (Ketua Umum PDIP) agar menertibkan kader-kadernya yang tidak pro pada upaya pemberantasan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) serta melakukan tindakan ancaman dan teror. Semestinya PDIP harus menjadi contoh sebagai partai yang membuat hati rakyat tenang, menghargai demokrasi dan penegakan hukum," tegas Jusuf Rizal saat diminta komentar terkait aksi demo kader PDIP ke kantor Lira Probolinggo (Senin 1/10), kemarin.
Menurut Jusuf Rizal semestinya 1000 kader PDIP Kota Probolinggo tidak perlu bersikap jumawa, over acting dan unjuk kekuatan. Sebab apa yang dilaporkan Lira merupakan temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Kenyataannya dugaan KKN tersebut ditindaklanjuti oleh Kejaksaan dan mampu menyelamatkan keuangan negara sedikitnya Rp. 72 miliar.
Selain itu upaya mengkritisi masalah penyalahgunaan wewenang menjadi domain dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) sebagaimana diatur dalam ketentuan hukum. Kalau kemudian Lira tidak boleh mengkritisi kader-kader PDIP yang diduga KKN, itu artinya PDIP justru pro pada tindakan korupsi. Apalagi mereka juga meminta Lira dibubarkan dan mengancam siapa saja yang mengganggu Walikota Probolinggo berhadapan dengan PDIP.
"Kalau kader PDIP demikian, saya yakin jika pendiri republik ini, Sukarno masih hidup dia akan sedih dan marah," tegas Jusuf Rizal yang mengaku sebagai anak ideologis Soekarno.
Pria asal Pamekasan, Madura ini menambahkan Guruh Sukarnoputra dan beberapa tokoh PDIP juga ikut dalam jajaran pembina Lira, organisasi yang ia pimpin tersebut.
Agar ke depan citra PDIP menjadi lebih baik, Jusuf Rizal mengharapkan Megawati menertibkan kader-kadernya di Probolinggo agar jangan sampai merusak upaya tokoh-tokoh PDIP membangun kebesaran organisasi hanya karena kepentingan pribadi sekelompok oknum-oknum PDIP.
Kader-kader Lira juga banyak di PDIP yang tentu saja tak ingin PDIP dirusak gaya premanisme. "Ibu Megawati harus berani dan tegas mengamputasi kader-kader yang membuat citra dan wibawa PDIP menjadi rusak," tegas Jusuf Rizal yang juga Ketua Umum Federasi LSM Indonesia (FELSMI).
Lira juga akan mengirimkan surat protes kepada Ketua Umum PDIP, Megawati terkait masalah demo tersebut. [rmol/hta]
KOMENTAR ANDA