MBC. Nama Rieke Diah Pitaloka makin gencar disebut-sebut bakal diusung PDIP sebagai calon gubernur pada Pemilukada Jawa Barat. Minggu kemarin (30/9), Oneng begitu panggilan Rieke Diah, menghadiri beberapa kegiatan penting di Pantura.
Oneng mengawali kegiatan dengan menyambangi para nelayan di Blanakan, Subang, yang tengah mengadakan pesta laut. Disambut antusias masyarakat pesisir, dia berbicara tentang sejarah Indonesia sebagai negara maritim.
Selanjutnya, Oneng melakukan pertemuan dengan kyai muda yang punya kiprah nasional, KH Maman Imanulhaq di Hotel Wiwi Perkasa Indramayu. Keduanya memang bersahabat sejak lama dan sama-sama punya kepedulian terhadap nasib kaum dhuafa (lemah): buruh, petani, nelayan dan guru. Keduanya juga kerap duduk bersama untuk membela Pancasila sebagai dasar negara.
"Kyai Maman punya militansi dalam memperjuangkan Pancasila dan kemanusiaan," ucap Oneng dalam pertemuan.
Dalam kesempatan ini dia juga menyampaikan kemungkinan untuk berduet dengan Kyai Maman dalam pemilihan gubernur Jawa Barat yang akan digelar tahun depan. Menurut Oneng, bila dirinya mendapat rekomendasi dari DPP PDIP sebagai calon gubernur dan diberi kebebasan memilih pasangannya, maka Kyai Maman adalah pilihan utamanya.
"Pinangan" kembali diungkapkan Oneng ketika diajak Kyai Maman hadir dan bersilaturrahmi dalam pengajian yang diadakan Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (NU) Indramayu, KH Juhandi, di Desa Karangayar Sindang yang berlangsung Minggu siang.
Di hadapan ribuan jamaah, Rieke minta didoakan para kyai dan jamaah agar perjuangan dengan kyai Maman untuk bisa mengentaskan kemiskinan dan memperjuangkan kepentingan waong cilik dapat diteruskan dalam jabatan struktural sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat. Gema takbir diselingi alunan amin, dan tepuk tangan jamaah pun membahana.
Supendi Samian, salah satu pengurus NU Indramayu menyatakan dukungan bagi duet Rieke dan Kiyai Maman yang dikenal anak ideologis Gus Dur ini. Rieke dan Maman memang dikenal sangat dekat dengan Presiden RI ke 4 KH Abdurrhaman Wahid atau Gus Dur.
Silaturrahmi kedua tokoh muda ini kemudian berlanjut ke Cirebon. Ribuan jamaah Solawat dan tokoh-tokoh lintas agama menunggu keduanya dalam acara "Tadarus Budaya 1000 Hari Wafatnya Gus Dur" di Jalan Perjuangan Cirebon.
Ibu Morini Basuki, salah seorang tokoh Cirebon, menyebut Rieke dan Kyai Maman sebagai duet ideal yang akan menjadikan keragaman jadi kekuatan membangun masyarakat. Tokoh Tionghoa, Suryapranata memuji dua sosok ini sebagai nasionalis dan religius yang bisa menjadikannya sebagai energi bagi perdamaian di tengah keberagaman yang ada.
Beberapa tokoh Tionghoa mengidentifikasi pasangan ini sebagai Jokowi dan Basuki jilid dua. Mereka mendoakan keduanya di Hotel Intan agar perubahan di Jawa Barat betul-betul terwujud.
Kyai Maman yang ditanya saat berakhir acara di Greeneeasteen tentang "pinangan" Oneng tersebut, menjawab diplomatis.
"Semua masih proses, tergantung DPP PDIP dan Teh Rieke. Saya hanya ingin Jabar Berubah," singkatnya.[rmol/hta]
KOMENTAR ANDA