post image
KOMENTAR
Tim Satuan Tugas Perlindungan Anak Nasional menemui Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo di Balai Kota Jakarta.

"Kami menemui Gubernur untuk mengucapkan terima kasih atas apa yang dilakukan selama ini dalam melindungi anak-anak," kata Ketua Satgas Perlindungan Anak Muhamad Ihsan di Jakarta, Senin (1/10).

Menurut Ihsan, dalam kunjungan tersebut Satgas meminta kepada Gubernur yang akrab disapa Foke tersebut untuk menjadi penasehat perlindungan anak Jakarta.

Ihsan menjelaskan setelah lepas masa jabatannya, Foke menyetujui dirinya menjadi penasehat dari perlindungan anak di Jakarta. "Gubernur mau dan kami rasa dia mengerti tentang anak-anak di Jakarta, sehingga setelah lepas jabatan dia akan banyak waktu memikirkan ke arah sana," tambah Ihsan.

Sementara itu, Fauzi Bowo kepada wartawan mengatakan pihaknya telah lama bekerja sama dengan lembaga perlindungan anak di Jakarta. "Kami dukung apa yang dilakukan oleh Satgas Perlindungan Anak dan saya harap ini akan bisa memberikan kontribusi untuk komunitas perlindungan anak dan komunitas sekolahan," jelas Fauzi.

Terkait harapan Satgas Perlindungan Anak terhadap calon gubernur terpilih periode 2012 - 2017 Joko Widodo, Ihsan mengatakan pihaknya telah  berkoordinasi dengan pihak gubernur terpilih itu terkait penanganan anak di ibu kota. Ihsan menjelaskan akan bertemu Jokowi usai dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Sejumlah hal yang diajukan kepada Jokowi terkait masalah anak adalah program Jakarta Ramah Anak dengan setiap kelurahan diberikan fasilitas bermain anak. "Lalu hal kedua kami minta agar jam masuk sekolah itu dari pukul 06:30 dikembalikan menjadi 07:30. Karena hasil penelitian kami di SMA 6 dan 70 hal itu membuat siswa stres," jelas Ihsan.

Kemudian hal ketiga yang diajukan kepada pemprov di bawah kepemimpinan Jokowi adalah kota Jakarta yang bebas anak jalanan. "Jakarta bebas anak jalanan kami harap tidak lagi jadi slogan, tapi direalisasikan," jelas Ihsan.

Lalu hal selanjutnya yang penting untuk diperhatikan menurut Ihsan adalah pembangunan trotoar untuk pejalan kaki terutama anak-anak.

"Intinya konsentrasi kami hanya ingin katakan jangan cuma berjanji untuk anak Jakarta, tapi Djokowi harus membenahi seperti Solo karena kota itu menjadi kota layak anak pertama di Indonesia," demikian Ihsan, yang juga Sekretaris Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) ini. [ant/hta]

KOMENTAR ANDA

Baca Juga