Umat Islam diimbau tidak melakukan tindakan anarkis, meskipun marah karena nabinya dihina, seperti yang terjadi pada film Innocent of Muslims.Demikian disampaikan Ketua Fraksi PKS Hidayat Nurwahid saat demonstrasi di depan Kedubes AS, Jalan Merdeka Selatan.
"Dengan adanya provokasi seperti yang dilakukan oleh film ini maka akan memunculkan rasa saling benci dan memusuhi antar umat beragama. Maksud kita (melakukan demonstrasi) jelas. Kita ingin mengekspresikan kebebasan berekspresi kita dengan cara yang benar. Selain itu, kita juga ingin mengkritisi mereka yang suka menghina agama," katanya dalam orasi di depan sekitar 125 ribu massa PKS, hari ini (30/9).
Hidayat juga mengkritisi kebijakan dan hukum Amerika Serikat yang menghukum orang yang tidak mempercayai pembantaian Holocaust oleh Nazi di Jerman, namun membiarkan orang menghina Nabi Muhammad dengan alasan kebebasan berpendapat.
Hidayat juga menambahkan bahwa Amerika Serikat harus memperhatikan reaksi dari dunia Islam yang keras atas film besutan Nakoula Basseley ini.
"Kalau memang Amerika Serikat memang tidak menginginkan hadirnya huru-hara dan ingin dunia damai, maka harusnya AS dengarkan kritik dari umat Islam. Sebaliknya, saya telah ingatkan agar Islam jangan terpancing oleh gerakan kekerasan. Saya khawatir dengan adanya respon keras atas film ini, mereka memang ingin menampilkan streotype islam yang radikal, reaksioner, teroris dan sebagainya. Kita jangan terjebak dengan skenario itu," paparnya.
PKS sendiri akan melakukan aksi ke kedubes-kedubes lain dengan cara yang berbeda.
Bagaimanakah caranya?
"Kami akan datangi kedubes negara-negara barat, kami akan beri buku-buku barat yang menggambarkan bahwa Islam bukan seperti yang mereka bilang, seperti buku Michael H Hart tentang tokoh-tokoh paling berpengaruh di Dunia dan buku berjudul Muhammad karya Karen Armstrong. Ini sebagai bentuk aksi rasional dan profesiobal dari kami," demikian Hidayat. [rmol/hta]
KOMENTAR ANDA