Luas lahan hutan kritis di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mencapai 13.000 hektare yang tersebar di 21 kecamatan.
"Luas lahan kritis di Lumajang setiap tahun berkurang karena gerakan menanam terus digalakkan," kata Kepala Dinas Kehutanan Lumajang, Imam Suryadi, Sabtu (29/9).
Ia menjelaskan tahun 2003 luas lahan kritis di Lumajang mencapai 50.000 ha, sedangkan tahun ini berkurang menjadi 13 ribu ha karena partisipasi masyarakat yang peduli terhadap lingkungan.
"Hutan kritis tersebut berada di seluruh kecamatan di Kabupaten Lumajang, namun terluas berada di bagian utara yakni Kecamatan Ranuyoso yang mencapai 2.147 ha dan terkecil berada di Kecamatan Tekung yang luasnya 1,24 hektare," paparnya.
Untuk itu, lanjut dia, Dinas Kehutanan menjalin kemitraan dengan masyarakat melalui kelompok masyarakat rehabilitasi hutan dan desa untuk menggalakkan penanaman pohon di kawasan hutan rakyat dan desa setempat.
"Saat ini masyarakat yang terlibat dalam penanaman pohon di lahan kritis mencapai 1.000 kelompok yang tersebar di 21 kecamatan di Lumajang," katanya.
Imam mengatakan pihaknya selalu berkoordinasi dengan sejumlah instansi terkait untuk melakukan gerakan reboisasi, agar debit mata air yang mulai kering di Lumajang dapat kembali mengalir.
"Kami juga menggencarkan program penanaman 'one man one tree', sehingga jumlah lahan kritis bisa berkurang dan Kabupaten Lumajang menjadi kabupaten yang asri dan sejuk," ujarnya menambahkan.
Kabupaten Lumajang merupakan kabupaten yang memiliki dataran yang subur karena diapit oleh tiga gunung berapi yakni Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl), Gunung Bromo dengan ketinggian 2.392 mdpl dan Gunung Lamongan setinggi 1.600 mdpl.[ant/hta]
KOMENTAR ANDA