post image
KOMENTAR
Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto boleh saja senang dengan hasil exil poll Saiful Mujani Researhc and Consulting (SMRC) yang menyebutkan bahwa kemenangan Jokowi-Basuki di Jakarta berdampak pada elektabilitasnya yang kian naik.

Namun demikian, Prabowo tidak bisa terburu-buru mengklaim secara sepihak bahwa koalisi di Jakarta akan berujung pada koalisi di Pilpres 2014. Apalagi Prabowo tidak bisa juga memberi sinyal akan menggandeng Puan Maharani untuk menjadi cawapresnya sebab belum tentu juga PDI Perjuangan mengusung mantan Komandan Jenderal Kopassus yang disebut-sebut terlibat dalam pelanggaran HAM di tahun 1998 itu.

Paling tidak, demikian sinyal yang disampaikan Ketua DPP PDI Perjuangan, Andreas Hugo Pareira. Andreas mengakui bila dalam Pilkada DKI Jakarta, sudah menjadi fakta yang tak biasa dipungkiri bahwa memang PDI Perjuangan berkoalisi dengan Partai Gerindra. Namun hal itu tidak bisa menjadi gambaran untuk koalisi nasional sebab fakta lain menujukkan hal yang berbeda.

"Seperti di NTT misalnya. Gubernur NTT yang Ketua DPD PDI Perjuangan dan Wakil Gubernur NTT yang merupakan Ketua DPD Gerindra,  ketika akan maju di Pilgub untuk periode kedua malah bubar," kata Andreas kepada Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu (Jumat, 28/9).

Sekali lagi, Andreas mengingatkan bahwa PDI Perjuangan dan Gerindra tidak memiliki kesepakatan koalisi secara nasional. Sementara koalisi di Jakarta bukanlan ukuran koalisi permanen, sebab lebih bersifat kasuistik. Apalagi, sosok Basuki Tjahja Purnama, yang awalnya merupakan politisi Partai Golkar, reputasinya lebih menonjol secara personal dibandingkan dengan posisinya sebagai politisi Gerindra.

"Tapi kalau Jokowi kan semua orang juga tahu identik dengan PDI Perjuangan. Jokowi dua kali terpilih di Solo atas dukungan PDI Perjuangan, dan Jokowi bukan baru kemarin sore bersama PDI Perjuangan. Dia adalah kader partai sudah bertahun-tahun," tegas Andreas, sambil menambahkan untuk efektifitas pemerintahan DKI Jakarta dalam lima tahun ke depan, Jokowi dan Basuki perlu menjaga soliditas koalisi, termasuk juga soliditas koalisi PDI Perjungan dan Gerindra sebagai basis utama dukungan.

"Jokowi dan Basuki juga perlu memperluas (dukungan) pada fraksi-fraksi lain yang mempunyai kedekatan visi dalam membangun Jakarta Baru," demikian Andres. [rmol/hta]

PHBS Sejak Dini, USU Berdayakan Siswa Bustan Tsamrotul Qolbis

Sebelumnya

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN NELAYAN (KPPI) DALAM MENGATASI STUNTING DAN MODIFIKASI MAKANAN POMPOM BAKSO IKAN DAUN KELOR DI KELURAHAN BAGAN DELI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa