MBC. Persoalan tanah untuk rakyat, yang menjadi paradoks dalam pembangunan yang berbasis pada keadilan akses lahan merupakan persoalan panas yang harus segera dituntaskan. Dan sejatinya, persoalan ini harus segera dipecahkan sebab Indonesia merupakan negara agraria.
Demikian disaampaikan Ketua Dewan Direktur Sabang-Merauke Circle (SMC), Syahganda Nainggolan, dalam Seminar Nasional bertema "Tanah Untuk Rakyat; Paradoks Pembangunan Berbasis Keadilan Akses Penguasaan Lahan" di Hotel Lee Meredien, Jakarta (Rabu, (26/9).
Syahganda mengingatkan pada Hari Tani Nasional tanggal 24 September lalu banyak petani yang menggelar unjuk rasa. Di saat yang sama, SBY beripdato di Amerika Serikat soal investasi, adan akan ada 60 juta penduduk miskin di Indonesia yang akan menjadi sejahtera.
"Sayangnya dalam pidato tersebut tidak dijelaskan langkahnya apa," unggap Syahganda
Menurut Syahganda, buruh tani banyak yang tidak memiliki tanah. Mereka kehilangan akses terhadap tanah.
"Dengan diskusi ini, bagaimana petani mendapat distribusi akses supaya semua buruh tani bisa mendapatkan tanah," demikian Syahganda. [rmol/hta]
KOMENTAR ANDA