MBC. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) turut berduka atas kematian Alawy Yusianto Putra, siswa SMA 6 Bulungan yang menjadi korban tawuran di Bulungan, Senin kemaren.
"Ini menandakan dunia pendidikan masih mesra dengan kekerasan," ujar Mendikbud, M. Nuh saat konfrensi pers yang diadakan di SMA 6, Bulungan, (Selasa 25/9).
Kementerian pendidikan, bersama gubernur, dinas, pimpinan sekolah kedua belah pihak dan komite sekolah ingin menjadikan kasus ini yang terakhir. Mereka sepakat tidak ingin lagi mendengar kekerasan antara SMA 70 dan 6 dan ingin menjadikan keduanya hidup rukun dan harmonis.
"Kami dukung penuh kepada kedua SMA untuk menjalankan program-program demi adanya kehidupan bertentangga yang harmonis. Kami tidak ingin ada Israel-Palestina disini. Mulai hari ini, mari buka lembaran baru," tutup menteri M. Nuh.[rmol/hta]
KOMENTAR ANDA