Kabut asap masih terpantau menyelimuti Kota Jambi dan sekitarnya, bahkan diperkirakan pada pagi hari jarak pandang hanya 500 meter. Bagi sejumlah warga Kota Jambi, kondisi itu cukup meresahkan. Warga berharap pemerintah kota setempat bisa membagikan masker, khususnya untuk anak anak sekolah.
"Kalau bisa khusus sekolah TK dan SD bisa diliburkan. Kasihan kalau pagi, kabutnya sangat tebal. Pemberian masker gratis sampai saat ini sepertinya memang belum ada," ujar Ikhwan (40), salah seorang warga Komplek Setyanegara, Kota Jambi di Jambi, Minggu.
Sementara itu, Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jambi, Kurnianingsih, mengatakan, kondisi Kota Jambi dan sekitarnya pagi hari dalam keadaan berasap.
Dari pantauan BMKG, kata dia, jarak pandang pukul 06.00 WIB 800 meter, pukul 07.00-08.00 WIB jarak pandang hanya 500 meter, pukul 09.00 WIB jarak pandang 1.300 meter, dan pukul 10.00 WIB jarak pandang baru mencapai 2.000 meter.
"Arah angin dari Selatan, dengan kecepatan angin empat knot, pagi hari ini Kota Jambi dalam keadaan berasap," ujarnya.
Dengan jarak pandang yang pendek, kondisi lalulintas penerbangan di Jambi masih saja terganggu khususnya pada pagi hari.
"Dengan jarak pandang di bawah 2.000 meter, pesawat tidak bisa mendarat di Jambi," Kepala Bandar Sultan Thaha Saipudin Jambi, Dorma Manalu.
Akibat gangguan asap, penerbangan haji pertama dari Jambi menuju embarkasi Batam beberapa hari lalu sempat tertunda satu jam lebih.[ant/hta]
KOMENTAR ANDA