Pilkada DKI memang memiliki keistimewaan karena hampir semua masyarakat Indonesia membicarakannya, bahkan ikut larut menantikan hasilnya. Itulah sebabnya, Pilkada DKI ini disebut seperti pelaksanaan Pilpres dalam skala kecil.
Terkait hal ini, Ketua Fraksi PDI Perjuangan Puan Maharani bersyukur karena proses demokratisasi di Jakarta berjalan dengan lancar. Tentu saja, dalam setiap kompetisi pasti ada yang kalah dan menang. Dan meskipun beberapa hasil quick count menyebutkan kemenangan diraih oleh pasangan Jokowi dan Basuki Tjahaja Purnama, namun Puan mengatakan pihaknya akan menunggu penghitungan dan pengumuman resmi KPUD.
"Saya berharap berproses lanjutan akan berjalan dengan mulus. Diharapkan kedua pasangan calon dan pendukungnya bisa menahan diri. Tidak jumawa karena merasa menang atau menunjukkan marah karena kalah. Sebab, quick count belumlah hasil final. Mari kita mengawal agenda pilkada ini hingga penghitungan selesai.
PDI Perjuangan sebagai pengusung Jokowi di Pilkada DKI tentunya merasa senang atas kemenangan sementara ini. Namun, sebenarnya masyarakat pemilih lah yang menjadi pemenang sejati. Justru, bagi Jokowi dan Basuki Tjahaja Purnama, ini menjadi amanah besar dan janji-janji masa kampanye haruslah diwujudkan," kata Puan dalam keterangan tertulis beberapa saat lalu (Kamis, 20/9).
Menurut Puan, meski pasangan Jokowi-Ahok dikenal dengan baju kotak-kotak akan tetapi bila mereka resmi ditetapkan sebagai gubernur dan wakil gubernur yang baru, maka DKI Jakarta tidak bisa terkotak-kotak lagi. Justru, Jokowi dan Ahok diharapkan membangun sebuah Jakarta baru, yang mampumenyalurkan optimisme dan semangat baru kepada seluruh masyarakat DKI Jakarta.
"Kesuksesan pelaksanaan Pilkada DKI diharapkan akan menular ke berbagai daerah yang akan menyelenggarakan pilkada. Memang, banyak dinamika selama putaran pertama dan kedua, alhamdulillah, semuanya dalam situasi kondusif. Ini hal yang patut kita syukuri. Semoga kotak-kotak DKI tetap dalam frame Bhinneka Tunggal Ika," demikian Puan. [ysa]
KOMENTAR ANDA