post image
KOMENTAR
RMOL. Kalangan Istana menilai sayembara menangkap SBY yang digagas seorang jurnalis Inggris, Ed McWilliams, yang disiarkan sebuah radio swasta di Selandia Baru konyol. Karena itu tidak perlu ditanggapi.

Ed McWilliams mengaku sebagai aktivis Tim Advokasi Papua Barat. Alasan sayembara Ed ini mengada-ada karena didasarkan pada tuduhan bahwa pemerintah Indonesia tidak memperhatikan pembangunan masyarakat Papua Barat.

"Ini sebuah pernyataan yang tidak sedikitpun beralasan," ujar Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi dan Informasi, Heru Lelono, kepada Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu (Selasa malam, 18/9).

"Pembangunan ekonomi, kesejahteraan termasuk penegakan hukum di seluruh republik termasuk di dalamnya Papua Barat dilakukan karena seluruh daerah itu adalah masuk dalam kedaulatan RI. Orang seperti Ed ini sungguh tidak perlu diberi perhatian. Saya pribadi sebagai warga negara Indonesia sangat tersinggung dengan sikap orang asing seperti ini," papar Heru menjelaskan.

Heru juga menjelaskan bahwa bangsa Indonesia hidup dengan jiwa Pancasila. Seperti Bung Karno pernah katakan, bangsa Indonesia harus hidup di dunia internasional tanpa kehilangan nasionalisme.

Orang-orang seperti Ed, sambungnya, adalah contoh orang yang tidak mengenal nasionalisme, namun hanya mendewakan apa yang hanya dia dan kelompoknya yakini.

"Saya yakin perbuatan orang asing seperti ini tidak akan merusak persatuan bangsa ini, namun malah memperkuat rasa nasionalisme bangsa Indonesia. Dengan meningkatkan nasionalisme, maka semua sikap kita termasuk kebijakan pemerintah pasti diperuntukkan bagi sebesar-besar kemakmuran dan kesejahteraan rakyat," demikian Heru Lelono. [zul] 

PHBS Sejak Dini, USU Berdayakan Siswa Bustan Tsamrotul Qolbis

Sebelumnya

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN NELAYAN (KPPI) DALAM MENGATASI STUNTING DAN MODIFIKASI MAKANAN POMPOM BAKSO IKAN DAUN KELOR DI KELURAHAN BAGAN DELI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa