post image
KOMENTAR
.Jumlah orang gemuk atau obesitas makin banyak saja. Konsumsi makanan instan dan cepat saji menjadi salah satu faktor munculnya obesitas. Jika dibiarkan, obesitas bisa memicu sejumlah penyakit kronis, yaitu terganggunya fertilitas atau kesuburan seseorang, serangan jantung, kanker, diabetes dan gangguan lain.

Menurut Head of Medical Management PT Roche Indo­ne­sia Arya Wibitomo, obesitas ter­jadi akibat mengkonsumsi ka­lori lebih banyak dari yang di­per­lu­kan oleh tubuh. Menjadi obe­sitas, kata dia, membawa risiko besar bagi kesehatan, ka­rena ke­ge­mu­kan rentan terkena segala pe­nyakit kronis.

“Salah satunya, fertilitas atau kesuburan yang menyebabkan sulitnya mendapatkan keturunan akibat kualitas sperma kurang baik,” ujar Arya di acara media gathering bertema “Get Slim Get Healty” di Jakarta, Selasa (11/9).

Tingkat obesitas pada pria di usia produktif, menurut data WHO, meningkat tiga kali lipat dalam tiga dekade terakhir. “Ma­salah kegemukan harus segera ditangani dengan memberikan edukasi dan sosialisasi tentang bahaya obesitas bagi kesehatan,”  katanya.

Arya mengkhawatirkan, akan semakin banyak orang yang ku­rang memperhatikan kese­ha­tan, khususnya dalam men­jaga berat badan. Hal itu dise­babkan, mi­nim­nya kesadaran dan edukasi tentang bahaya obesitas bagi ke­sehatan.

“Obesitas berkaitan erat de­ngan risiko seseorang terkena kom­­­plikasi seperti penyakit te­kanan darah tinggi, jantung ko­roner, serangan stroke, dia­betes bah­kan kanker sampai meng­gang­gu kua­litas sperma,” paparnya.

Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Indonesia pada 2010 menunjukkan, angka kelebihan berat badan dan obesitas pada penduduk dewasa di atas usia 18 tahun sebesar 21,7 persen, di­ma­na 11,7 persen (27,7 juta jiwa) ada­lah obesitas. Riset juga me­nun­jukkan perbedaan yang sig­ni­fikan jumlah obesitas lebih tinggi dari jumlah orang dengan kele­bihan berat badan saja.

Menurut dia, ada beberapa faktor penyebab menjadi obe­si­tas. Di antaranya faktor genetik, ling­ku­ngan dan psikis.  Selain itu, pola hidup yang tidak teratur, kurang olahraga dan pola makan yang tidak baik, seperti sering ngemil juga menjadi penyebab obesitas.

Spesialis Gizi Klinik Samuel Oetoro mengatakan, kelebihan berat badan dapat merusak din­ding pembuluh darah di jantung dan otak yang berujung pada kematian.

Samuel menjelaskan, obesitas ditentukan dengan melihat indeks massa tubuh (IBM), yang meru­pakan ukuran lemak tubuh.

“De­ngan IBM 30 atau lebih be­sar dapat diklasifikasikan se­bagai obesitas dan itu rentan ter­kena penyakit kronis yang mem­­ba­­hayakan bagi kesehatan,” tan­das Samuel. [Harian Rakyat Merdeka]

Instagram Ternyata Punya Dampak Buruk Bagi Kesehatan Mental

Sebelumnya

7 Destinasi Wisata Alam Paling Mengesankan di Bali

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Lifestyle