post image
KOMENTAR
RMOL. Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) di Indonesia menjadi salah satu program nasional. Program ini merupakan penataan ruang sebagai langkah untuk mengendalikan pembangunan guna terwujudnya keseimbangan baru bagi kehidupan masyarakat di perkotaan dan pedesaan sehingga tercipta pemukinan yang nyaman.

Demikian disampaikan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Djoko Kirmanto dalam Kongres ISOCARP seperti yang disampaikan Sekretaris Dua Pensosbud KBRI di Moskow, Enjay Diana, kepada Rakyat Merdeka Online, Jum'at malam (14/9).
 
Kongres ISOCARP yang diikuti perencana dan arsitek tata kota dari 80 negara itu berlangsung selama empat hari (10-13 september) di Kota Perm yang berjarak sekitar 1530 km dari Moskow ke arah Siberia. Kegiatan ini bertujuan untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman terkini mengenai penataan ruang kota. Tema yang diusung adalah "Fast forward: Planning in a (hyper) dynamic urban context".
 
Gagasan Indonesia mengenai P2HK mendapatkan tanggapan positif dari berbagai negara peserta kongres seperti China, Mesir dan Rusia yang berkeinginan pula untuk menjalin kerjasama bidang penataan ruang perkotaan.

"Di sela-sela kongres kami telah bertemu dengan Russian Urban Planning Agency (RUPA) untuk menjajaki peluang kerjasama penguatan peran dan kualitas profesi perencana di Indonesia," kata menteri Djoko.
 
Melalui kongres ini Indonesia bersama negara-negara lainnya berkeinginan untuk bertukar pengalaman dan pengetahuan tentang penataan ruang perkotaan, serta mengembangkannya menjadi kerjasama yang lebih nyata.
 
Menurut Joko Kirmanto, P2HK untuk menciptakan pembangunan di kawasan perkotaan menjadi wilayah yang layak huni, dan pengembangan wilayah pedesaan untuk keseimbangan pembangunan dalam mengatasi masalah urbanisasi.
 
"Penataan ruang sebagai langkah untuk terwujudnya keseimbangan baru bagi kehidupan masyarakat Indonesia yang dirasakan belum memadai antara perkotaan dan pedesaan,"  katanya lagi.
 
Saat ini terdapat 60 Kabupaten/Kota di Indonesia yang berkomitmen untuk mewujudkan kota hijau, yang tidak hanya menyediakan ruang terbuka hijau, tetapi juga meningkatkan kualitas pelayanan infrastruktur lainnya, seperti air, sampah, energi, transportasi dan bangunan hijau.

Duta Besar Republik Indonesia untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus Djauhari Oratmangun mengatakan banyak hal yang dapat dipelajari dari Rusia, khususnya kota Moskow mengenai penataan ruang perkotaan.

"Moskow adalah kota yang menarik, penataan ruang perkotaannya dapat dijadikan contoh, seperti perumahan, transportasi umum, lingkungan, termasuk taman-taman kota, kebersihan, sungai dan juga penanganan banjir", ujar Duta Besar Djauhari Oratmangun.

ISOCARP ke-49 dengan tema "Penentuan batas-batas kota" akan diselenggarakan di Brisbane, Australia.[dem] 

Bank Sumut Kembalikan Fitrah Pembangunan, Kembangkan Potensi yang Belum Tergali

Sebelumnya

Berhasil Kumpulkan Dana Rp 30 Juta, Pemkot Palembang Sumbang Untuk Beli APD Tenaga Medis

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ragam