post image
KOMENTAR
Puluhan warga di Perumahan Korem, Jalan Bandeng, Lingkungan lll, Kelurahan Dataran Tinggi, Binjai Timur, melakukan aksi unjuk rasa menuntut pihak PLN memenuhi ganti rugi bagi para warga yang rumah atau tanahnya di lewati jalur saluran udara tegangan ekstra tinggi (Sutet), Sabtu (21/5).
 Dalam aksi tersebut mereka menolak mesin dan alat pembuat pondasi yang sebelumnya diturunkan di halaman rumah kepala lingkungan (kepling) setempat, sehingga pihak PLN kembali mengangkutnya.

Warga menganggap kepala lingkungan lll tempat tiang Sutet itu akan dibangun tidak transparan dan terkesan membela pihak PLN.
 
Apalagi Tarwan, kepala lingkungan lll kelurahan dataran tinggi, mengakui kalau dirinya sudah mendapatkan tali asih untuk mendirikan tiang Sutet tersebut di tanah miliknya.



"Saya memang udah mendapat tali asih dari pihak PLN sebesar 21 juta (dua puluh satu juta rupiah), tapi kami berdua dengan selamat Riadi, karena tanah yang di pakai untuk tiang tower tersebut adalah tanah kami berdua", ucapnya.



"Tanah yang di pakai itu luasnya 25 meter di kali 25 meter, kalau warga minta konpensasi, ya sabarlah!!! Pasti akan di bayar oleh pihak PLN", sambung tarwan.



Di tempat yang sama, Rudolf, yang mengaku sebagai konsultan PLN, tidak mampu berbuat banyak dengan aksi warga tersebut.



"Kami tidak mampu berbuat banyak dengan penolakan warga di sini, keluhan warga prihAl konpensasi yang di tuntut warga, akan kita sampaikan ke atasan kita," ungkapnya.



Warga yang merasa gerah dengan pihak PLN yang belum membayar konpensasi terhadap mereka, lantas menyuruh pihak PLN yang sudah menurunkan alatnya untuk pembuatan pondasi tower agar menaikkan kembali ke truk nya.



"Kami bukan menolak atau menghalangi pihak PLN, tapi meminta pihak PLN untuk memberikan konpensasi yang sudah di janjikan kepada kami, kami harap PLN transparan, karena sampai sekarang belum ada penjelasan yang Detail dari PLN, administrasinya pun belum di selesaikan, sudah mau mendirikan tower disini," ungkap salah satu warga yang bernama Sabar.

Warga berharap pihak PLN dan kepala lingkungan tempat mereka tinggal, transparan dalam memberikan data dan ganti rugi.

 Demo dari para warga akhirnya bisa di hentikan setelah babinsa Koramil 17 Binjai Timur, Irwan Sugu, bersama personel TNI lainnya  datang ke lokasi.

 Sementara itu mesin serta alat pembuat pondasi dan kaki tower yang sudah di turunkan di rumah kepling, di muat kembali ke dalam truk.[rgu]

LPM dan FKM USU Gelar Edukasi Kesahatan dan Pemberian Paket Covid 19

Sebelumnya

Akhyar: Pagi Tadi Satu Orang Meninggal Lagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel